Klaten (F86)- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Klaten menggelar Seminar Kesehatan Penanganan Stunting sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), Sabtu (13/12/2025). Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Kesehatan Nglinggi, Kabupaten Klaten.
Seminar stunting ini merupakan salah satu dari dua agenda utama PPNI Klaten dalam peringatan HKN, selain lomba paduan suara. Kegiatan ini menegaskan komitmen perawat dalam mendukung program pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Klaten.
Ketua Panitia Seminar, Daryani S. Kep. Ns. Mm. Kep, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengusung tema “PPNI Nyawiji Mengatasi Stunting”, dengan tujuan memperkuat pemahaman serta peran aktif perawat dan kader kesehatan di masyarakat.
“Melalui seminar ini, kami berharap seluruh informasi terkait stunting dapat tersampaikan secara komprehensif kepada kader dan perawat di Kabupaten Klaten, sehingga mereka bisa berkontribusi nyata dalam upaya penanganan stunting,” ujarnya kepada awak media.
Dalam seminar tersebut, para peserta mendapatkan pemaparan materi dari sejumlah narasumber, di antaranya kebijakan Pemerintah Kabupaten Klaten dalam penanganan stunting yang disampaikan oleh Bupati Klaten, serta peran strategis perawat dalam pencegahan dan penanganan stunting di tingkat masyarakat.
Selain itu, materi pencegahan stunting juga disampaikan oleh perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, dengan fokus pada pendekatan promotif dan preventif. Seminar ini menyasar kader kesehatan se-Kabupaten Klaten, perawat, serta organisasi perempuan, bekerja sama dengan Dinas Sosial.
Adapun narasumber dalam kegiatan ini antara lain Bekti dari Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten dan Suwiyono, Kepala Puskesmas.
Dirinya menambahkan, pendekatan terbaru dalam penanganan stunting saat ini tidak hanya difokuskan pada bayi setelah lahir, tetapi dimulai sejak usia remaja.
“Pencegahan stunting harus dilakukan lebih awal, mulai dari remaja, masa pernikahan, kehamilan, hingga 1.000 hari pertama kehidupan. Perawat memiliki peran besar, mulai dari edukasi, deteksi dini, hingga pendampingan langsung di masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak, tetapi juga pada perkembangan intelektual dan psikososial.
“Perkembangan anak tidak hanya dilihat dari fisik, tetapi juga kecerdasan dan psikososialnya. Dengan intervensi gizi yang tepat dan pendampingan berkelanjutan, anak tetap bisa tumbuh optimal,” pungkasnya.(Siswanto).

Social Footer
Kontributor
Label
Social Media