![]() |
| Direktur Utama Puspetasari, Ir. H. Ruslan Rosidi, sedang mendengarkan pemaparan Ruth Subadra selaku Manager Project, |
KLATEN (F86) - Peternak sapi perah di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Klaten, mulai menunjukkan kebangkitan signifikan berkat pendampingan dan kerja sama yang dilakukan Yayasan Rumah Energi. Program tersebut menyasar KJUB Puspetasari di Kecamatan Ceper sebagai bagian dari upaya penguatan ketahanan pangan nasional, khususnya dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Direktur Utama Puspetasari, Ir. H. Ruslan Rosidi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Yayasan Rumah Energi, khususnya kepada Ruth Subadra selaku Manager Project, atas kepercayaan dan kerja sama yang telah terjalin.
“Kami menyambut baik dan mengapresiasi dukungan Yayasan Rumah Energi. Pendampingan ini sangat kami butuhkan, mulai dari aspek teknis peternakan, tata kelola kelembagaan, hingga penguatan manajemen keuangan,” ujar Ruslan Rosidi.
Ia menambahkan, sejalan dengan program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan pemenuhan kebutuhan Program Makan Bergizi Gratis, sektor peternakan sapi perah memerlukan pendampingan yang berkelanjutan agar mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil.
Sementara itu, Manager Project Yayasan Rumah Energi Klaten, Ruth Subadra, menjelaskan bahwa evaluasi program menjadi momentum penting untuk mengukur capaian sekaligus menyusun langkah ke depan, terutama dalam menjawab kebutuhan susu sebagai bagian dari dukungan terhadap MBG.
“Evaluasi program ini menjadi titik penting untuk melihat sejauh mana tujuan tercapai, sekaligus mempersiapkan langkah lanjutan dalam mendukung kebutuhan susu bagi Program Makan Bergizi Gratis,” jelas Ruth Subadra.
Ia mengungkapkan bahwa dampak pendampingan terlihat jelas pada peningkatan produksi susu KJUB Puspetasari. Pada tahun 2023, produksi susu berada di kisaran 2.700 liter per hari. Saat ini, produksi telah meningkat menjadi rata-rata 4.000 liter per hari, atau naik sekitar 40 persen.
“Yang tidak kalah penting, kualitas susu yang dihasilkan kini telah memenuhi standar industri pengolahan susu,” pungkasnya.
Kegiatan evaluasi dan pemaparan capaian program tersebut berlangsung pada Selasa (16/12/2025) di Hotel Grand Tjokro, Klaten. Program ini diharapkan mampu memperkuat kesejahteraan peternak lokal sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.(Siswanto/editor).

Social Footer
Kontributor
Label
Social Media