Label


Breaking News

Khitanan Massal Anak Indonesia di UWM Yogyakarta, Wujud Kepedulian untuk Generasi Sehat dan Berakhlak

UWM Yogyakarta menggelar Khitanan Massal Anak Indonesia di kampus baru UWM, Jalan Wates Km 5, Yogyakarta, Senin (15/12/2025).

Sleman (F86) - Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta menggelar Khitanan Massal Anak Indonesia sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan dan pembentukan karakter generasi muda. Kegiatan yang berlangsung di kampus baru UWM, Jalan Wates Km 5, Yogyakarta, ini diikuti puluhan anak dan mendapat dukungan berbagai pihak, Minggu (14/12/2025).

Dalam sambutannya saat membuka acara, Wakil Rektor Universitas Widya Mataram menegaskan bahwa khitanan memiliki makna penting, baik dari sisi kesehatan fisik, spiritual, maupun psikologis.

Secara medis, khitanan berperan menjaga kebersihan dan mencegah berbagai penyakit serta infeksi. Dari sisi spiritual, khitanan merupakan simbol ketaatan kepada Allah SWT dan pelaksanaan sunah Nabi Muhammad SAW. Sementara secara psikologis, proses khitanan dinilai mampu membangun keberanian, kedisiplinan, serta rasa tanggung jawab pada anak-anak.

Ia menambahkan, tidak sedikit anak yang telah berusia remaja bahkan lulus SMP namun masih belum berani menjalani khitanan. Oleh karena itu, anak-anak yang mengikuti khitanan massal ini disebut sebagai anak-anak yang pemberani.

“Dasarnya sunat itu tidak sakit, bahkan menyenangkan. Apalagi hari ini anak-anak juga mendapatkan hadiah,” ujarnya disambut senyum para peserta.

Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan khitanan massal ini merupakan bentuk kepedulian nyata terhadap generasi muda, sebagai bagian dari upaya membentuk pribadi yang sehat, berkepribadian baik, dan berakhlak mulia. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat silaturahmi dan kebersamaan antar elemen masyarakat.

“Ingatlah, khitanan hari ini adalah langkah awal menuju pribadi yang sehat dan berakhlak mulia,” pungkasnya.

Sementara itu, Iwan Tri Imawan, Regional CEO Bank Mandiri Jawa Tengah–DIY, dalam paparannya menyampaikan bahwa khitanan memiliki nilai penting dari sisi kesehatan sekaligus merupakan bagian dari syariat dalam agama Islam.

Ia menjelaskan bahwa khitanan massal ini merupakan bagian dari program CSR/TJSL Bank Mandiri yang berkolaborasi dengan Yayasan Mandiri Amal Insani (MAI).

“Pada tahun 2025, kuota khitanan massal secara nasional mencapai 5.000 peserta yang tersebar di berbagai kota di Jawa Tengah dan DIY. Untuk Kota Yogyakarta mendapat kuota 60 peserta,” jelasnya.

Untuk pelaksanaan di Yogyakarta, Universitas Widya Mataram bertindak sebagai tuan rumah, dengan dukungan tim medis dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Selain layanan medis, setiap peserta juga menerima uang saku Rp150.000, uang transport, bingkisan, perlengkapan sekolah, serta konsumsi, yang seluruhnya diberikan secara gratis.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain KRT Kintoko Sudarno Penghageng Kawedanan, Prof. Dr. Ir. Ambar Rukmi, MP selaku Ketua Panitia, Susilastuti AKS Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial DIY, Sudarisman Lurah Banyuraden Kecamatan Gamping Sleman, Iben Basuki Direktur Utama Mataram Mitra Manunggal, perwakilan RSU PKU Muhammadiyah, serta Ika Puspita Sari, Manager Mandiri Amal Insani (MAI) Semarang.

Kegiatan Khitanan Massal Anak Indonesia ini berlangsung dengan lancar dan penuh kehangatan. Selain memberikan manfaat kesehatan, acara ini juga menjadi simbol kuat kolaborasi antara dunia pendidikan, perbankan, lembaga sosial, dan masyarakat dalam membangun generasi muda yang sehat, berani, dan berakhlak mulia.(Awiek R/Red).

Type and hit Enter to search

Close