Batam (F86)— Tempat hiburan malam VG kini layak disebut zona berbahaya bagi masyarakat. Sudah hampir sepekan berlalu sejak insiden pemukulan brutal terhadap pengunjung, namun sampai hari ini tak satu pun pelaku ditetapkan sebagai tersangka. Fakta ini memunculkan satu kesimpulan pahit: hukum di Batam sedang dipermainkan.
Peristiwa kekerasan itu terjadi di ruang publik berizin, di bawah pengawasan keamanan internal, kamera CCTV, dan sistem operasional resmi. Namun anehnya, semua itu seolah menguap tanpa jejak. Pelaku bebas berkeliaran, korban menunggu keadilan, sementara aparat terlihat lamban, pasif, dan terkesan menutup mata.
Publik pantas curiga. Bagaimana mungkin kasus penganiayaan terbuka bisa mengendap berhari-hari tanpa tersangka?
Apakah karena lokasi kejadian adalah tempat hiburan malam “kelas tertentu”?
Ataukah karena ada kekuatan uang, relasi, dan kepentingan yang sedang bermain di balik layar?
VG kini bukan sekadar tempat hiburan, tetapi simbol bobroknya pengawasan dan lemahnya penegakan hukum. Jika seorang pengunjung bisa dipukuli tanpa konsekuensi hukum yang jelas, maka siapa pun bisa menjadi korban berikutnya.
Lebih memalukan lagi, tempat tersebut masih beroperasi normal, seolah kekerasan adalah hal biasa yang boleh terjadi tanpa sanksi. Ini bukan hanya kelalaian, tapi penghinaan terang-terangan terhadap rasa keadilan publik.
Diamnya aparat justru menimbulkan kesan kuat bahwa ada pembiaran sistematis. Ketika hukum tak segera bertindak, maka kecurigaan publik berubah menjadi tudingan:
apakah VG kebal hukum?
atau aparat justru sedang mengulur waktu untuk “mengamankan” pihak tertentu?
Jika kasus ini terus dibiarkan menggantung, maka jangan salahkan masyarakat bila menilai bahwa hukum di Batam hanya berani pada rakyat kecil, namun lumpuh di hadapan pengusaha hiburan malam.
Masyarakat menuntut:
Segera tetapkan tersangka
Buka secara transparan proses penyidikan
Evaluasi dan cabut izin operasional VG bila terbukti lalai dan membahayakan
Jika aparat masih memilih diam, maka diam itu sendiri adalah bentuk keberpihakan.
VG bukan sekadar tempat hiburan kini ia menjadi cermin buruk wajah penegakan hukum di Kota Batam cermin itu semakin retak setiap hari tanpa keadilan.(Red).

Social Footer
Kontributor
Label
Social Media